Memaknai peristiwa..
Waktu memang
terasa padat kawan.
Keleluasaan memang
terasa terbatasi kawan.
Tapi inlah
proses, inilah pembelajaran.
Yang kelak
akanmenjadi guru dalam kehdupan.
Sahabat, akupun sama seperti kalian. Merasa dii atur, merasa
di batasi, merasa tak bebas dan lainnya lagi. Tap mungkin hanya satu saja yang
membedakan, aku belajar keras untuk memaknai ini, untuk berhusnudzan pada Allah, bahwa Allah sedang
membentukku menjadi insan yang lebih siap lagi jika dipanggilNya ( meskipun,
masih banyk yang harus ku persiapkan). Sedangkan kalian lebih sibuk untuk
mencari-cari kesalahan atas kejadian ini.
Betul, sahabat. “kita sudah besar, kita tahu mana yang baik.
Dan tak perlu di atur-atur”. Tapi benarkah
kita selalu bisa membuka diri, ketika tak ada seorangpun yang mengingatkan di
samping kita? Benarkah kita akan selalu ingat, dan memastikan diri kita akan
selalu benar? Jika memang demikian, mengapa kualitas dri kita masih payah. Masih
belum bisa melaksanakan ibadah tepat pada waktunya.
Betul, sahabat “ untuk apa absensi ibadah dinilai. Bukankah itu
hanya urusan kita dan Allah ?”. Ya betul, tapi salahkah kita berupaya, salahkah
kitamemksakan kebaikan ini. Dengan harapan, ini akan menjadi ha baik pada
akhirnya, akan menjadi pengulangan secara sadar kita.
Semua itu betul, semua itu wajar melntas dipikiran sahabt
semua.
Tapi kurasa ada satu solusi, disamping kita mengkritisi,
mengapa tak kita nikmati? Kenapa terlalu sibuk mengkritik tanpa member perubahan
yang bermakna pada diri kita?
Yakinlah, suatu saat kau akan sangat menyesal
“ mengapa dahulu aku tak menerapkan shalat tahjudku dengan
baik.”
“mengapa dahulu aku tak mengambil pelajaran yang banyak”
“mengapa dulu aku tak mencari banyak saudara dan sahabat”
Krena semua ini hnya
salah satu proses pendidikan. Karena boleh jad suatu saat nanti kau akan di
hadapkan pada keadaan sempit seperti ini.
Maka, mengapa tak dinikmati saja, mengapa tak di gali
sebanyaknya hikmah?
Karena kita sudah tua sahabat, sudah waktunya kita
memperkuat pemahaman agama. Bukankah kita hidup dengan agama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar