05 Juli, 2012

masihkah setia pada yang salah???


masihkah mengabaikan yang baik????

sungguh, jika kita masih terus mempertontonkan aurat kita, (na'uzibillah) sampai akhir hidup kita dibumi,
INI ADALAH RIDHA ALLAH, RIDHA ALLAH UNTUK KEJINYA DIRI KITA, RIDHA ALLAH AGAR KITA MENCICIPI GELORA API NERAKANYA


"sesungguhnya aku kasihan, melihat rambut sesamaku, kaum hawa tergerai begitu saja"

bisakah kita tak menjamin api neraka yg bergelora itu mengkawani kita ?

Q. S al-ahzab :59.

bagaimana jadinya, jika sebuah perintah terabaikan?
jika ultimatum seorang penguasa negara dengan otoritasnya kita acuhkan?
tentu ia berkuasa mengirim ajudannya untuk membunuh kita, menyiksa kita.

Tapi yakinkah kita ada kekuatan besar dan kekuasaan lebih besar, yaitu ALLAH kita.

Lantas,bagaimana jadinya jika kita mengacuhkan mengabaikan perintahnya Allah, yg seyogyanya adalah untuk kemuliaan diri kita saja :)

kita akan lebih cantik, anggun, dan istimewa.
percayalah.. percayalah...

berjilbab bukan mempertontonkan keimanan kita.

bukankah kita muslim? maka biarlah menjadi ciri.

berhenti berkata
"aku belum siap, takut berjilbab tapi tingkah laku masih jahilia. lebih baik aku tak berjilbab tapi baik bersikap, daripada berjilbab tapi buruk sikapnya"

saudarakuuu,
jika bisa dengan berjilbab dan berperilaku baik, knapa harus memilih tak berjilbab tapi berperilaku baik?
Siungguh, benar.
itu hanya alibi, alibi para pengganggu, yg tak ingin melihat kejayaannnya kebaikan dirimu.

saudarakuuu,
"aku tak pintar dulu untuk sekolah, tapi aku sekolah untuk menjadi pintar. akupun tak berlabel salihah dulu untuk berjilbab. tapi biarlah dengan berjilbab aku memperbaiki labelku, syukur syukur mampu menjadi salihah "

dahulupun aku bertanya "tentang berjilbab"
sekarang
aku bisa berkata
berjilbab seyogyanya bukan maslah pilihan,
bukan masalah kesiapan,
tapi itu keharusan ,kewajiban.

ayoo sahabat, ketika yg lain memilih mempertontonkan kecantikan rambutnya,

mari jaga rambut kita,
jadilah orang asing..

KITA BELAJAR BERSAMA YAA.. AKU BELAJAR,
SEMOGA ALLAH MERIDHAI LANGKAH BAIK KITA UNTUK MEMULLAI YG BAIK..


15 Juni, 2012

tangis yang dirindui

memanggil
dalam bisik
jerit hati
tentang cerita rasa

ada
dalam hening
tanpa bersua
setia dalam keyakinan

ini rindu
aku
tentang
air mata

tak lari
menghindar
setiap sudut cerita
justru menanti

air mata yang dirindukan
dalam setiap do'a
setiap cerita
setiap iringan kembali

merindukan tangis yang indah
indah pandangku
semoga mendekati sedikit saja IndahNya
air mata yang dirindu

***
Bahkan untuk urusan kebahagiaan juga terkadang ada unsur stressnya, unsur takut sekaligus ragu yang menggoda keyakinan kita. Bahkan tak tanggung-tanggung, tangisan indah mengiringi cerita indah itu. menangis bukan berarti juga cengeng sobat. menangis itu tak selalu duka sahabat, menangislah jika ingin menangis (bgitu kata kata bijak). Namun ada tempat rasanya dan ada waktu dimana kita nyaman untuk menangis, carilah saat itu, tanpa jadi benalu buat yang lain. Menangis dalam damainya tahajud ^^, mungkin begitu tepatnya. Jujur aku merinduka lebih saat itu, saat dahulu aku bisa begitu nikmat merasai derai air mata, merasai begitu derasnya hebat kekuatan itu. Aku merindukan tangisan itu. Tangis yang dirindu. Kembali ingin kunikmati begitu nyamannya, begitu leganya. Aku merindui.


Mungkin ada yang salah, dengan cara kita menerima, cara kita melakukan, cara kita mengharapkan. Yah, pasti ada sedikit kekeliruan, jika hal biasa menjadi tak biasa lagi. yanng tabu menjadi tak tabu. Maka mulia menyusuri setiap persimpangan dalm cerita, dalam nurani (ini sumbernya menurutku). Meski aku masih mengundang ragu. Namun, biar ku coba berkawan dengan ini.

lalu aku  membuka dialog dengan diriku sendiri. Berniat membuka prolog dengan sangat cantik, dan menutup dengan epilog yang tak kalah cantik.
*kau ingin jadi apa? kau ingin bagaimana dirimu dimaknai? Maka mulailah menjadi itu. Membungkus rapat dan membakarnya segala penundaan dan penghalang yang sepele itu (oh, aku salah. teringat ucapan seorang sahabat salehah. "tak ada hal yang sepele" kataya). Biar tak kuhapus, tapi kulupakan. mulailah melangkah, dan mulailah merasakan tangisan indah itu, leburlah didalamnya. tak apa, meski sekarang kau belum kawin dengan tangisan cinta itu. Tapi ada Yang maha Tahu, untuk melihat seberapa ingin kau kawin dengan tangisan cinta itu.*
* Silahkan menangis dengan lembut, rasakan kembali, masa itu. Saat kau begitu terlena dalam tangisa taubat itu. Saat mungkin, noktah yang dulu belum menggunung tinggi, dan sekarang kian memuncak. Silahkan. Rasakan. Tangisan taubat itu. tangis yang dirindui


*** Sahabatku, benar mungkin adanya. jika Allah mencintai kita Allah pasti memberikan kita kelembutan, senyuman, hadiah , dan kebaikan yang lain. Tapi jika yang baik belum menumpah pada kita, bukan berarti Allah tak cinta kita. Justru Allah melatih pekanya hati kita untuk merasai dan mendekat, meminta padaNYA. Maka tak ada alasan untuk iri dengan statis, tapi mari dengan dinamislah(akupun mencoba selalu belajar). Mengapa tak kita paksa Allah untuk memberika yang baik itu kepada kita, tentu dengan bukti bahwa kita memang layak ***

Salam SemangKaA
sapaan malamku.

hanya berbagi, seolha-olah*0*










07 Juni, 2012

surat about love u adik kecil



repost>>
''teteh, apa teteh nggak suka sakit hati sama cowok yah? Terus, ko nggak pacaran sama cowok2 yg deket sama teteh? Apa mreka semua ngga teteh suka ya?''


Bertubi'' pertanyaannya,mungkin iseng'' ia sampaikan p'tanyaan itu. Bagaimana tidak?
Seorang adik kecil yg lugu, ya tentu masi tetap b'perasa. (tapi tidak, semua insan punya sisi kanak dan dwasa).

Aku bingung mulai menjabarkan darimana, aku takut salah b'ucap. Aku harus pandai mrangkai kata, yg mampu di mngrti oleh krakter dia.

Lalu aku kirimi ia surat
)) ) )
Dear ananda..
Entah mengapa adik b'tnya seperti itu. Mungkin adik sudah mulai menyukai seorang lelaki, dan mencari refernsi u itu. Kakak rasa wajar. Wanita Mnyukai sesorang lelaki a swatu kewajaran.
Adik,
Hati''lah bergaul, mencari teman hati.
Oke, teteh jawab pertanyaan adik.
Sakit hati? Kerap teteh rasa ko. Bahkan yg lalu, teteh mrsa sangat kronis. Tapi dulu sekli, ktika teteh belum b'kenalan dgn si 'memaafkan'.
Kamu tau? Bhkn sekarangpun tth kerap meraskan perih. Teteh sempet cemburu ngga jelas, marah sekedar ingin di perhatikan. Tapi bukan pd pacar tth?
ko bisa? Lha wong teth nggak punya pacar ko.
Ehehhee.
Kamu tau apa yg tth lakukan ketika tgh mearskn sakit?
Tentu tth kesal, pengen marah. Kadang merasa jahat sekali. Tap kmbali tth mrenung, belum tentu begitu ko adanya. Lagian kita juga ngga baik'' amat dan punya prinsip.
Yang tth lakukan a ikhlas de'. Buat tth, siapapun dia yg brani menyayangi tth, tentu akan belajar memahami karakter tth dan benar menjaga.
Teteh nggak p'nah ngejar, bahkan lari. Teteh tenangkan diri. Lho, kenpa bisa tenang?
''karena tth yakin, kalo dia benar mnyayangi kita, dia akan setia. Dia akan kmbali. Dia akan kuat. Dia akan mempertanggungjwbkn apa yang dulu dia ukir. Kalo tidak, ya sudah. Dia bukan yg baik buat kita. Tth menilai sseorang itu dari bagaimana ia mmptnggngjwbkan apa yang ia beri n katakan''
Bgitu adik,

Teteh bukan sombong, teteh tw tth banyak kekurangnnya, masi sangat egois. Tap tth tetap menyaring orang.
Adik..
Teteh bukan org yg agresif, memulai semuanya. Tapi tth bisa b'tndak ketika terasa ada seswtu yg mengganjal. Karena tth masih pegang teguh ''lelaki a imam yg berani, wanita lebih ke anggun santunnya''.

Oke. Jelas yah?
Mungkn ckup dulu u gambarannya.
Sekali lagi,
Adik wajar ko menyayangi seorang lelaki. Tapi ingat sekdar mnyayangi, bukan mnghambakan diri.
Penipuan itu banyak.
Pandai''lah mnilai,
Jangan mudah t'buai,
(meski mmng sulit u kakak lakuakn juga dulu,tpi bisa ko)
Ingat, kalo kita ikhlas.
Menyayangi dia karna kebaikan, kesntunan, dan tentu karena taatnya pada agama. Insya.allah, sakit hati itu hanya sekedar nama.
Ngga akan ada yg sakit.
Okee.

Wasalam..
(( ( (
Surat yg belum t'susun rapi. Tapi smoga it bsa b'manfaat bagi semua rasa penasaranmu.

**surat yang sangat sederhana dan simple, diracik untuk seorang adik yang masih labil. Heeee.
Adikku, santun dan anggunlah menanggapi rasa hatimu. Itu wajar, tapi pandai-pandailah bersikap. Sayang,, percayalah jodoh itu, dan dapatlah dengan cara yang memang benar tak terburu dan indah dari ketentuan Allah kita. Bisa cek yaa, tulisan kakak untuk part penantian dibawah ini. Hihiiii. (buat seorang adik, semoga baca juga yang ini. Dan akhirnya senyum senyum deh. Hihii)**

Penantian cintaku yang anggun


hihiiii. bismilah.
repost, ketika aku memposisikan (eitchhhh, memang sedang kali ya). Pokoknya ini dibuat karena tuntutan, tapi sebenarnya memang begitu. Oke, berbagi aja, just about me^^

1.   **   Kupastikan penantian cintaku ini tak akan pernah berujung,sampai akhirnya Tuhan mengirimkan sosok yang taat pada ibadahnya dan mencintai orangtuanya itu. Entah keberapa kalinya,aku masih sempat menangis dalam do’aku untuk dikirim pada situasi yang tepat,tapi ini bukan tangis keperihan,melainkan tangis penantian. Aku menanti sosok itu yang menjemputku. Aku tak gusar ataupun risau. Karena sosok itu pasti menjemputku. Mengapa menjemput? Karena Tuhan sudah menuliskan namanya dan namaku dalam indahnya rumah surga cinta. Maka apa yang kulakukan dalam indah penantian panjang ini? Aku membentuk indahnya pribadiku, sebagaimana aku mengharapkan indahnya pribadi itu.Ya,karena sosok itu adalah cermin dari pribadiku.



2.     ** Yakin seyakinnya diriku, tentang jodoh itu sudah dipersiapkan oleh Tuhan. Pendesaign yang terbaik.Tapi bagaimana ikhtiar kita dan cara kita menjemputnya, itulah yang menjadi tanggungjawab kita. Dalam penantian ini, tak kubiarkan diriku sibuk untuk mencarinya, tak kubiarkan diriku banyak tersungkur dalam bingkai tipuan, tapi kubiarkan diriku sangat santun untuk mendengarkan nuraniku. Ya, karena nurani itu selalu berkata benar, karena ia suara Tuhan. Ku yakin ada saatnya Tuhan menggetarkan hati-hati kami, sekalipun kami belum saling mengenal. Itulah penantian cintaku, ku bingkai dengan anggun dan santun, tanpa risau.

So, tinggal milih sahabat.. dengan cara apa kalian para akhwat menunggu jemputan lingkaran patner sejati dalam hidup kedepan itu. Dan kalian para ikhwan menjemput patner sejati kalian dalam hidup kedepan nanti. Okeee, ^^ ;)

29 April, 2012


Memaknai peristiwa..

Waktu memang terasa padat kawan.
Keleluasaan memang terasa terbatasi kawan.
Tapi inlah proses, inilah pembelajaran.
Yang kelak akanmenjadi guru dalam kehdupan.

Sahabat, akupun sama seperti kalian. Merasa dii atur, merasa di batasi, merasa tak bebas dan lainnya lagi. Tap mungkin hanya satu saja yang membedakan, aku belajar keras untuk memaknai ini, untuk  berhusnudzan pada Allah, bahwa Allah sedang membentukku menjadi insan yang lebih siap lagi jika dipanggilNya ( meskipun, masih banyk yang harus ku persiapkan). Sedangkan kalian lebih sibuk untuk mencari-cari kesalahan atas kejadian ini.
Betul, sahabat. “kita sudah besar, kita tahu mana yang baik. Dan tak perlu di atur-atur”.  Tapi benarkah kita selalu bisa membuka diri, ketika tak ada seorangpun yang mengingatkan di samping kita? Benarkah kita akan selalu ingat, dan memastikan diri kita akan selalu benar? Jika memang demikian, mengapa kualitas dri kita masih payah. Masih belum bisa melaksanakan ibadah tepat pada waktunya.
Betul, sahabat “ untuk apa absensi ibadah dinilai. Bukankah itu hanya urusan kita dan Allah ?”. Ya betul, tapi salahkah kita berupaya, salahkah kitamemksakan kebaikan ini. Dengan harapan, ini akan menjadi ha baik pada akhirnya, akan menjadi pengulangan secara sadar kita.
Semua itu betul, semua itu wajar melntas dipikiran sahabt semua.
Tapi kurasa ada satu solusi, disamping kita mengkritisi, mengapa tak kita nikmati? Kenapa terlalu sibuk mengkritik tanpa member perubahan yang bermakna pada diri kita?
Yakinlah, suatu saat kau akan sangat menyesal
“ mengapa dahulu aku tak menerapkan shalat tahjudku dengan baik.”
“mengapa dahulu aku tak mengambil pelajaran yang banyak”
“mengapa dulu aku tak mencari banyak saudara dan sahabat”
Krena  semua ini hnya salah satu proses pendidikan. Karena boleh jad suatu saat nanti kau akan di hadapkan pada keadaan sempit seperti ini. 
Maka, mengapa tak dinikmati saja, mengapa tak di gali sebanyaknya hikmah?  
Karena kita sudah tua sahabat, sudah waktunya kita memperkuat pemahaman agama. Bukankah kita hidup dengan agama?

17 April, 2012

cerita hikmah di atas hujan

.... akupun masih tetap meluncur ketika rintik hujan mulai turun menemani, dan tak sedikitpun aku ingin rehat meski sangat sejenak. Tapi seketika itupun rintik hujan tadi berwujud serangan bagiku, bukan tetesan yang turun tapi kini guyuran, dan akupun dengan berat hati memutuskan untuk singgah di sebuah tenda kecil dekat sebuah warung kecil di jejalanan yang sepi itu. Aku masih peduli pada badanku yang berceloteh dan merajuk dengan kasihannya, "aku kedinginan, menggigil", namun tak ada yang bisa ku perjuangkan dan ku berdayakan saat itu. Ku amati sekitaranku, sambil kembali menatap langit dan menengadahkan tanganku pada sang hujan untuk mengetes sejauh mana hujan sudah reda, dan ternyata tetap sama frekuensinya.
Dari jarak dekat tersebut menuju sebuah warung, rasanya aku melihat sesuatu, ya aku melihat seorang insan yang melambaikan tangannya, tapi aku sulit menerjemahkan karena aku tak mengerti dan tak ada suara yang mampu ku dengar. Aku takut untuk menghampirinya, tapi akupun takut jika itu suatu sinyal butuh pertolongannya. Dan dengan pasti ku hampiri insan tersebut,
"Ada apa mbak?" dengan sambil mengamati sekitaran warung, hanya untuk siap siaga.
Beliau seolah memberi isyrat dengan bhasa tubuhnya. mungkin kalau ku artikan " duduklah disini, hujan dan dingin disana", hmmmm entahlah. Akupun bertanya. " Apa mbak, ada yang bisa saya bantu?". Beliau masuk dan kembali sesaat dengan membwa selembar kertas dan pena "Maksud saya, di luar hujan mba, berteduh disini saja".................  Next on

27 Februari, 2012

Mimpi? Bunga sadarku...

"mimpi itu penting" katanya....
menurut mereka yang sudah merasakan dahsyatnya kekuatan mimpi dan antusias.

"nggak usah banyak mimpi deh, melangkahlah saja"
menurut mereka yang tak percaya dengan dahsyatnya rasa mewujudkan mimpi.

ini masalah persepsi kawan. bebas, silahkan saja..
Tapi, bukanlah Allah Baik Mencintai Kebaikan? Maka kenapa tidak berpersepsi dan berprasangka yag baik lagi? Meskipun pada kenyataannya nanti hasilnya buruk, tapi setidaknya ada sisi nilai yg baik, dengan baik berprasangka. Dengan buruk prasangka, maka kita lebih meburukkan lagi diri kita ^^

Semua orang punya keinginan, keinginan baik yang memperkaya dirinya, memuliakan keadaannya.
Tapi tidak semuanya lekas bergerak, cepat bertindak, pasti mengambil keputusan. dan menebarkan aura antusiasnya.
HANYA INI PEMBEDANYA.

ya,
keinginan, mimpi, itu jadi wajar dan perlu.
Sebagai arahan, agar lebih tertuju dan sebagai idealisme kita.

Loh, bukannya sudah ada arahan dan pedoman? Ya, sudah, al-qur'an nur kariim.
ini adalah kendaraannya, ini adalah engarahannya, ini adalah petunjuk penggunaannya. Penggunaan diri u mengoptimalkan kehidupan untuk lebih bermakna.

Tidak sempurna, karena sempurna hanya milik Allah mutlknya.
tapi patut rasanya, dan boleh kita punya gambaran yang ideal. yang coba kita temukan, tanpa memaksakan dengan cara yang kejam, tapi dengan cara yang cerdas dan santun.
Ya, karena seindahnya rencana kita, lebih indah lagi Rencana Allah SWT..

So,
bermimpilah, karena hidup berarti berharap.
Bukan mimpi dalam tidur yang tak kita sadari.Tapi mimpi yang kita coba kenali, yang secara sadar kita katakan "Ini MIMPIKU dalam hidupku yang sesungguhnya, yang berharap penuh isi kebaikan, yang dengan senyum, semangat,seNol hati (setulus mungkin) ku titipkan pada Allahku".

bergeraklah.karena kita sedang bangun.
bukan tertidur tak sadar (semisalnya).
ini bukan bunga tidur, tapi bunga sadarku yang sedang kutanam, kupupuk dan kujaga seelok mungkin..

benar, bagi orang beriman
"ketika ditimpa kebahagiaan, ia bersyukur. dan ditimpa musibah ia bersabar"
karena ia sungguh yakin pada Allah dengan KekuasaanNya. Bahwa semua berujung kebaikan...

jangan takut...Jika Allah sudah kau rasa hadirNya,
Jika Allah sudah kau yakin kuasaNya,
Jika kau sudah yakin kau dekat denganNya, maka Allah Selalu Ada.. ya....
^^