memanggil
dalam bisik
jerit hati
tentang cerita rasa
ada
dalam hening
tanpa bersua
setia dalam keyakinan
ini rindu
aku
tentang
air mata
tak lari
menghindar
setiap sudut cerita
justru menanti
air mata yang dirindukan
dalam setiap do'a
setiap cerita
setiap iringan kembali
merindukan tangis yang indah
indah pandangku
semoga mendekati sedikit saja IndahNya
air mata yang dirindu
***
Bahkan
untuk urusan kebahagiaan juga terkadang ada unsur stressnya, unsur
takut sekaligus ragu yang menggoda keyakinan kita. Bahkan tak
tanggung-tanggung, tangisan indah mengiringi cerita indah itu. menangis
bukan berarti juga cengeng sobat. menangis itu tak selalu duka sahabat,
menangislah jika ingin menangis (bgitu kata kata bijak). Namun ada
tempat rasanya dan ada waktu dimana kita nyaman untuk menangis, carilah
saat itu, tanpa jadi benalu buat yang lain. Menangis dalam damainya
tahajud ^^, mungkin begitu tepatnya. Jujur aku merinduka lebih saat itu,
saat dahulu aku bisa begitu nikmat merasai derai air mata, merasai
begitu derasnya hebat kekuatan itu. Aku merindukan tangisan itu. Tangis
yang dirindu. Kembali ingin kunikmati begitu nyamannya, begitu leganya.
Aku merindui.
Mungkin ada yang salah, dengan cara
kita menerima, cara kita melakukan, cara kita mengharapkan. Yah, pasti
ada sedikit kekeliruan, jika hal biasa menjadi tak biasa lagi. yanng
tabu menjadi tak tabu. Maka mulia menyusuri setiap persimpangan dalm
cerita, dalam nurani (ini sumbernya menurutku). Meski aku masih
mengundang ragu. Namun, biar ku coba berkawan dengan ini.
lalu
aku membuka dialog dengan diriku sendiri. Berniat membuka prolog
dengan sangat cantik, dan menutup dengan epilog yang tak kalah cantik.
*kau
ingin jadi apa? kau ingin bagaimana dirimu dimaknai? Maka mulailah
menjadi itu. Membungkus rapat dan membakarnya segala penundaan dan
penghalang yang sepele itu (oh, aku salah. teringat ucapan seorang
sahabat salehah. "tak ada hal yang sepele" kataya). Biar tak kuhapus,
tapi kulupakan. mulailah melangkah, dan mulailah merasakan tangisan
indah itu, leburlah didalamnya. tak apa, meski sekarang kau belum kawin
dengan tangisan cinta itu. Tapi ada Yang maha Tahu, untuk melihat
seberapa ingin kau kawin dengan tangisan cinta itu.*
* Silahkan
menangis dengan lembut, rasakan kembali, masa itu. Saat kau begitu
terlena dalam tangisa taubat itu. Saat mungkin, noktah yang dulu belum
menggunung tinggi, dan sekarang kian memuncak. Silahkan. Rasakan.
Tangisan taubat itu. tangis yang dirindui
***
Sahabatku, benar mungkin adanya. jika Allah mencintai kita Allah pasti
memberikan kita kelembutan, senyuman, hadiah , dan kebaikan yang lain.
Tapi jika yang baik belum menumpah pada kita, bukan berarti Allah tak
cinta kita. Justru Allah melatih pekanya hati kita untuk merasai dan
mendekat, meminta padaNYA. Maka tak ada alasan untuk iri dengan statis,
tapi mari dengan dinamislah(akupun mencoba selalu belajar). Mengapa tak
kita paksa Allah untuk memberika yang baik itu kepada kita, tentu dengan
bukti bahwa kita memang layak ***
Salam SemangKaA
sapaan malamku.
hanya berbagi, seolha-olah*0*
ajining raga saka busana, ajining diri saka ing lathi ( nilai fisik manusia diukur dari pola estestika berbusana, nilai moral dan spiritual dinilai dari bahsa). yu, berbusana yg sopan dan berbahsa yg santun. *Mari kita memotivasi sekeliling kita, karena dgnnya akan hadir energi positif bagi kita. yang bisa kita serap mnjdi kkuatan tersendiri bagi hakikat kebahagiaan kita. kita perlu memotivasi dan dimotivasi.
15 Juni, 2012
07 Juni, 2012
surat about love u adik kecil
repost>>
''teteh, apa teteh nggak suka sakit
hati sama cowok yah? Terus, ko nggak pacaran sama cowok2 yg deket sama teteh?
Apa mreka semua ngga teteh suka ya?''
Bertubi'' pertanyaannya,mungkin
iseng'' ia sampaikan p'tanyaan itu. Bagaimana tidak?
Seorang adik kecil yg lugu, ya tentu
masi tetap b'perasa. (tapi tidak, semua insan punya sisi kanak dan dwasa).
Aku bingung mulai menjabarkan
darimana, aku takut salah b'ucap. Aku harus pandai mrangkai kata, yg mampu di
mngrti oleh krakter dia.
Lalu aku kirimi ia surat
)) ) )
Dear ananda..
Entah mengapa adik b'tnya seperti
itu. Mungkin adik sudah mulai menyukai seorang lelaki, dan mencari refernsi u
itu. Kakak rasa wajar. Wanita Mnyukai sesorang lelaki a swatu kewajaran.
Adik,
Hati''lah bergaul, mencari teman
hati.
Oke, teteh jawab pertanyaan adik.
Sakit hati? Kerap teteh rasa ko.
Bahkan yg lalu, teteh mrsa sangat kronis. Tapi dulu sekli, ktika teteh belum
b'kenalan dgn si 'memaafkan'.
Kamu tau? Bhkn sekarangpun tth kerap
meraskan perih. Teteh sempet cemburu ngga jelas, marah sekedar ingin di perhatikan.
Tapi bukan pd pacar tth?
ko bisa? Lha wong teth nggak punya
pacar ko.
Ehehhee.
Kamu tau apa yg tth lakukan ketika
tgh mearskn sakit?
Tentu tth kesal, pengen marah. Kadang
merasa jahat sekali. Tap kmbali tth mrenung, belum tentu begitu ko adanya. Lagian
kita juga ngga baik'' amat dan punya prinsip.
Yang tth lakukan a ikhlas de'. Buat
tth, siapapun dia yg brani menyayangi tth, tentu akan belajar memahami karakter
tth dan benar menjaga.
Teteh nggak p'nah ngejar, bahkan
lari. Teteh tenangkan diri. Lho, kenpa bisa tenang?
''karena tth yakin, kalo dia benar
mnyayangi kita, dia akan setia. Dia akan kmbali. Dia akan kuat. Dia akan mempertanggungjwbkn
apa yang dulu dia ukir. Kalo tidak, ya sudah. Dia bukan yg baik buat kita. Tth
menilai sseorang itu dari bagaimana ia mmptnggngjwbkan apa yang ia beri n katakan''
Bgitu adik,
Teteh bukan sombong, teteh tw tth banyak
kekurangnnya, masi sangat egois. Tap tth tetap menyaring orang.
Adik..
Teteh bukan org yg agresif, memulai
semuanya. Tapi tth bisa b'tndak ketika terasa ada seswtu yg mengganjal. Karena
tth masih pegang teguh ''lelaki a imam yg berani, wanita lebih ke anggun
santunnya''.
Oke. Jelas yah?
Mungkn ckup dulu u gambarannya.
Sekali lagi,
Adik wajar ko menyayangi seorang lelaki.
Tapi ingat sekdar mnyayangi, bukan mnghambakan diri.
Penipuan itu banyak.
Pandai''lah mnilai,
Jangan mudah t'buai,
(meski mmng sulit u kakak lakuakn
juga dulu,tpi bisa ko)
Ingat, kalo kita ikhlas.
Menyayangi dia karna kebaikan, kesntunan,
dan tentu karena taatnya pada agama. Insya.allah, sakit hati itu hanya sekedar
nama.
Ngga akan ada yg sakit.
Okee.
Wasalam..
(( ( (
Surat yg belum t'susun rapi. Tapi
smoga it bsa b'manfaat bagi semua rasa penasaranmu.
**surat yang sangat sederhana dan simple,
diracik untuk seorang adik yang masih labil. Heeee.
Adikku, santun dan anggunlah menanggapi rasa hatimu. Itu wajar, tapi pandai-pandailah bersikap. Sayang,, percayalah jodoh itu, dan dapatlah dengan cara yang memang benar tak terburu dan indah dari ketentuan Allah kita. Bisa cek yaa, tulisan kakak untuk part penantian dibawah ini. Hihiiii. (buat seorang adik, semoga baca juga yang ini. Dan akhirnya senyum senyum deh. Hihii)**
Adikku, santun dan anggunlah menanggapi rasa hatimu. Itu wajar, tapi pandai-pandailah bersikap. Sayang,, percayalah jodoh itu, dan dapatlah dengan cara yang memang benar tak terburu dan indah dari ketentuan Allah kita. Bisa cek yaa, tulisan kakak untuk part penantian dibawah ini. Hihiiii. (buat seorang adik, semoga baca juga yang ini. Dan akhirnya senyum senyum deh. Hihii)**
Penantian cintaku yang anggun
hihiiii. bismilah.
repost, ketika aku memposisikan (eitchhhh, memang sedang kali ya). Pokoknya ini dibuat karena tuntutan, tapi sebenarnya memang begitu. Oke, berbagi aja, just about me^^
repost, ketika aku memposisikan (eitchhhh, memang sedang kali ya). Pokoknya ini dibuat karena tuntutan, tapi sebenarnya memang begitu. Oke, berbagi aja, just about me^^
1. **
Kupastikan penantian cintaku ini tak
akan pernah berujung,sampai akhirnya Tuhan mengirimkan sosok yang taat pada
ibadahnya dan mencintai orangtuanya itu. Entah keberapa kalinya,aku masih
sempat menangis dalam do’aku untuk dikirim pada situasi yang tepat,tapi ini
bukan tangis keperihan,melainkan tangis penantian. Aku menanti sosok itu yang
menjemputku. Aku tak gusar ataupun risau. Karena sosok itu pasti menjemputku.
Mengapa menjemput? Karena Tuhan sudah menuliskan namanya dan namaku dalam
indahnya rumah surga cinta. Maka apa yang kulakukan dalam indah penantian
panjang ini? Aku membentuk indahnya pribadiku, sebagaimana aku mengharapkan
indahnya pribadi itu.Ya,karena sosok itu adalah cermin dari pribadiku.
2. **
Yakin seyakinnya diriku, tentang jodoh
itu sudah dipersiapkan oleh Tuhan. Pendesaign yang terbaik.Tapi bagaimana
ikhtiar kita dan cara kita menjemputnya, itulah yang menjadi tanggungjawab
kita. Dalam penantian ini, tak kubiarkan diriku sibuk untuk mencarinya, tak
kubiarkan diriku banyak tersungkur dalam bingkai tipuan, tapi kubiarkan diriku
sangat santun untuk mendengarkan nuraniku. Ya, karena nurani itu selalu berkata
benar, karena ia suara Tuhan. Ku yakin ada saatnya Tuhan menggetarkan hati-hati
kami, sekalipun kami belum saling mengenal. Itulah penantian cintaku, ku
bingkai dengan anggun dan santun, tanpa risau.
So, tinggal milih sahabat.. dengan cara apa kalian para akhwat menunggu jemputan lingkaran patner sejati dalam hidup kedepan itu. Dan kalian para ikhwan menjemput patner sejati kalian dalam hidup kedepan nanti. Okeee, ^^ ;)
So, tinggal milih sahabat.. dengan cara apa kalian para akhwat menunggu jemputan lingkaran patner sejati dalam hidup kedepan itu. Dan kalian para ikhwan menjemput patner sejati kalian dalam hidup kedepan nanti. Okeee, ^^ ;)
Langganan:
Postingan (Atom)